Mbah Priok, Belanda pun Takut Pindahkan Makam Beliau


"Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan

Bin Muhammad Al Haddad R.A"

Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad
Al Haddad R.A kurang lebih 23 tahun dimaqamkan, pemerintah
belanda pada saat itu bermaksud membangun pelabuhan di daerah
itu. Pada saat pembangunan berlangsung banyak sekali kejadian yang
menimpa ratusan pekerja (kuli) dan opsir belanda sampai meninggal
dunia. Pemerintah belanda menjadi bingung dan heran atas kejadian
tersebut dan akhirnya menghentikan pembangunan yang sedang
dilaksanakan.
Rupanya pemerintah belanda masih ingin melanjutkan pembangunan
pelabuhan tersebut dengan cara pengekeran dari seberang (sekarang
dok namanya), alangkah terkejutnya mereka saat itu ketika melihat
ada orang berjubah putih sedang duduk dan memegang tasbih di atas
maqam. Maka dipanggil beberapa orang mandor untuk membicarakan
peristiwa tersebut. Setelah berembuk diputuskan mencari orang yang
berilmu yang dapat berkomunikasi dengan orang yang berjubah putih
yang bukan lain adalah Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan
Bin Muhammad Al Haddad R.A. setelah berhasil bertemu orang berilmu
yang dimaksud (seorang kyai) untuk melakukan khatwal, alhasil
diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.Apabila daerah (tanah) ini dijadikan pelabuhan oleh pemerintah
belanda tolong sebelumnya pindahkanlah saya terlebih dulu dari
tempat ini.
2.Untuk memindahkan saya, tolong hendaknya hubungi terlebih dulu
adik saya yang bernama Al Arif Billah Al Habib Zein Bin Muhammad Al
Haddad R.A yang bertempat tinggal di Ulu Palembang, Sumatera
Selatan.
Akhirnya pemerintah belanda menyetujui permintaan Al Imam Al Arif
Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A (dalam
khatwalnya) kemudian dengan menggunakan kapal laut mengirim
utusannya termasuk orang yang berilmu tadi untuk mencari Al Arif
Billah Al Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad R.A yang bertempat
tinggal di Ulu, Palembang.
Al Arif Billah Al Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad R.A sangat
mudah ditemukan di Palembang, sehingga dibawalah langsung ke
Pulau Jawa untuk membuktikan kebenarannya. Al Arif Billah Al Habib
Zein Bin Muhammad Al Haddad R.A dalam khatwalnya membenarkan
“Ini adalah maqam saudaraku Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan
Bin Muhammad Al Haddad R.A yang sudah lama tidak ada kabarnya.”
Selama kurang lebih 15 hari lamanya Al Arif Billah Al Habib Zein Bin
Muhammad Al Haddad R.A menetap untuk melihat suasana dan
akhirnya Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al
Haddad R.A dipindahkan di jalan Dobo yang masih terbuka dan luas.
Dalam proses pemindahan jasad Al Arif Billah Sayyidina Al Habib
Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A masih dalam keadaan utuh
disertai aroma yang sangat wangi, sifatnya masih melekat dan kelopak
matanya bergetar seperti orang hidup.
Setelah itu Al Arif Billah Al Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad R.A
meminta kepada pemerintah belanda agar maqam Al Arif Billah
Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Haddad R.A itu dipagar
dengan kawat yang rapih dan baik serta diurus oleh beberapa orang
pekerja. Pemerintah belanda pun memenuhi permintaan Al Arif Billah
Al Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad R.A.
Setelah permintaan dipenuhi Al Arif Billah Al Habib Zein Bin
Muhammad Al Haddad R.A meminta waktu 2 sampai 3 bulan lamanya
untuk menjemput keluarga beliau yang berada di Ulu, Palembang.
Untuk kelancaran penjemputan itu, pemerintah belanda memberikan
fasilitas. Dalam kurun waktu yang dijanjikan Al Arif Billah Al Habib Zein
Bin Muhammad Al Haddad R.A kembali ke Pulau Jawa dengan
membawa serta keluarga beliau.
Dalam pemindahan jenazah Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib
Hasan Bin Muhammad Al Hadda R.A tersebut banyak orang yang
menyaksikan diantaranya :
1.Al Habib Muhammad Bin Abdulloh Al Habsy R.A
2.Al Habib Ahmad Dinag Al Qodri R.A, dari gang 28
3.K.H Ibrahim dari gang 11
4.Bapak Hasan yang masih muda sekali saat itu
5.Dan banyak lagi yang menyaksikan termasuk pemerintah belanda
Kemudian Bapak Hasan menjadi penguru maqam Al Imam Al Arif
Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Hadda R.A. Saat ini
semua saksi pemindahan tersebut sudah meninggal. Merekalah yang
menyaksikan dan mengatakan jasad Al Imam Al Arif Billah Sayyidina
Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Hadda R.A masih utuh dan kain
kafannya masih mulus dan baik, selain itu wangi sekali harumnya.
Dipemakaman itulah dikebumikan kembali jasad Al Imam Al Arif Billah
Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Hadad R.A yang sekarang
ini pelabuhan PTK (terminal peti kemas) Koja Utara, Kecamatan Koja,
Tanjung Priuk – Jakarta Utara.
Setelah pemindahan maqam banyak orang yang berziarah ke maqam
Al Imam Al Arif Billah Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al
Hadda R.A sebagaimana yang diceritakan oleh putera Al Arif Billah Al
Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad R.A yaitu Al Arif Billah Al Habib
Ahmad Bin Zein Al Haddad R.A.
Pada Tahun 1841 Al Arif Billah Al Habib Zein Bin Muhammad Al Haddad
R.A di gang 12 kelurahan Koja Utara kedatangan tamu yaitu Al Arif
Billah Al Habib Ali Al Haddad R.A (orang yang selamat dalam
perjalanan dari Ulu, Palembang ke Pulau Jawa) dan beliau
menceritakan kejadian yang dialaminya bersama Al Imam Al Arif Billah
Sayyidina Al Habib Hasan Bin Muhammad Al Hadad R.A beserta 3
orang azami. Cerita tersebut disaksikan Al Arif Billah Al Habib Ahmad
Bin Zein Al Haddad R.A. Dari cerita itulah maka dijadikannya Maqib
Maqom Kramat Situs Sejarah Tanjung Priuk (dalam pelabuhan peti
kemas (TPK) Koja, Tanjung Priuk, Jakarta Utara).

sumbernya