Komisi Uni Eropa telah mengijinkan Mozilla untuk bergabung dan menjadi bagian dari pihak yang menentang monopoli Microsoft. Sebelumnya komisi ini telah menuding Microsoft telah melanggar peraturan kompetisi browser di Eropa. Tudingan tersebut dilancarkan kepada Microsoft melakukan kecurangan dalam praktik kompetisi web browser dengan mem-bundling web browser Internet Explorer (IE) besutannya kedalam sistem operasi Windows.
Berdasarkan sebuah dokumen Form 10-Q bahwa “Komisi Uni Eropa menerbitkan pernyataan yang bertujuan untuk mempercepat persiapan peninjauan Komisi tersebut mengenai web browser Intenet Explorer didalam Windows sejak 1996 yang merupakan sebuah pelanggaran terhadap hukum kompetisi di Eropa”
Rupanya Mozilla ikut mengamini tudingan Uni Eropa terhadap kecurangan Microsoft tersebut. Petinggi Mozilla Fondation dan Pendiri sekaligus CEO Mozilla Coporation, Mitchell Baker dalam blognya menyatakan bahwa dia tidak ada “sedikitpun keraguan” bahwa Microsoft telah melukai persaingan di dunia web browser dengan mengikutsertakan Internet Explorer dengan sistem Operasi Windows, merong-rong inovasi produknya dan membatasi pilihan konsumen.
“Saya telah terlibat dalam pembangunan dan penyaluran web browser secara berlanjut sejak sebelum Microsoft memulai untuk mengembangkan Internet Explorer, dan Microsoft telah merusak persaingan, inovasi, dan langkah pengembangan web itu sendiri secara terang-terangan dan terus menerus”,ujar Baker.
Oleh karena itu, Mozilla akan mendukung upaya Komisi Uni Eropa menghadang praktik persaingan ini. Dalam kasus tersebut, Mozilla berdiri sebagai pihak ketiga, yang berwenang memberikan pendapat kepada regulator Eropa, melihat pernyataan yang dikirimkan Komisi Uni Eropa ke Microsoft, dan berpartisipasi dalam dengar pendapat jika diinginkan.
Sebulan yang lalu, CEO Opera, Jon von Tetzchener menginginkan untuk melihat Internet Explore digantikan oleh browser lain, atau sebuah pilihan bagi penggunanya untuk memilih browser yang mereka gunakan ketika mengistalasi sistem operasi Windows. Meskipun banyak pengguna tidak tahu adanya browser lain, atau bahkan apakah browser itu, mereka langsung memilih apapun yang hadir dalam benak mereka atau apa yang mereka gunakan pada saat kerja yaitu Internet Explorer.
Sebelumnya, setahun yang lalu Opera telah melayangkan protes ke Komisi Uni Eropa terkait kecurangan yang dilakukan Microsoft tersebut.
Jika Mozilla dan Opera sudah menentukan sikap mengenai indikasi kecurangan Microsoft tersebut, tak demikian dengan Google yang membesut Google Chrome dan Apple dengan browser Safari yang hingga saat ini belum memberikan pernyataan sikap mereka terhadap kasus ini.
Persaingan didunia web browser memang semakin ketat. Beritateknologi.com beberapa waktu lalu juga telah melansir berita mengenai rangking kinerja web browser.