Dapunta Online – TAMPIL CANTIK di hadapan lelaki adalah keinginan semua wanita. Segala macam cara akan dilakukan agar aura kecantikan itu muncul. Sayangnya penerjemahan kecantikan tetaplah bersifat relatif. Kecantikan tidak dapat dinilai berdasarkan RAS seseorang atau trend mode sebuah negara. Ada yang menganggap bahwa orang berambut pirang lebih cantik daripada hitam, tapi ada pula yang membantah rambut berwarna hitamlah yang terbaik.
Menilai kecantikan seseorang juga tidak bisa hanya dilihat berdasarkan fisik semata, melainkan kebudayaan pun turut menentukan faktor kecantikan. Misalnya, suku pedalaman Paudang, Thailand, yang serba berleher panjang. Sejak berumur sekitar 5 tahun, leher mereka dipasang gelang tembaga yang melingkar berlapis-lapis agar lehernya tumbuh memanjang. Jika mereka telah dewasa, panjang leher bisa mencapai 20 cm, mereka menganggap bahwa leher yang panjang dan mempunya gelang tembaga akan terlihat cantik bila dipandang. Contoh lainnya seperti suku Dayak yang ada di Indonesia yang mempunyai tradisi memanjangkan telinganya bagi wanita. Semakin panjang dan banyak bandul di telinganya, maka semakin cantiklah wajah wanita itu.
Tapi di antara contoh tersebut, ada yang lebih unik lagi, yaitu suku Mursi di Ethiopia menilai kecantikan seorang wanita berdasarkan lebar mulutnya. semakin lebar mulutnya, maka semakin cantiklah dia. Tradisi ini bagi warga setempat disebut Labret atau biasa dikenal dengan Lip Plate.
Mulut Tidak Lebar Tidak Pantas Dinikahi
Wanita-wanita di suku Mursi mulai memperbesar ukuran mulutnya di usia 13 hingga 16 tahun. Caranya dengan mengiris bagian bawah bibir mereka sepanjang 1 hingga 2 cm, lalu dimasukkan piring bulat ke dalam irisan luka itu. Setelah dua hingga tiga minggu piring tersebut diganti dengan ukuran yang lebih besar hingga mencapai diameter 10 hingga 15 cm, bahkan 25 sentimeter dan seterusnya.
Bagi perempuan yang menolak untuk mengikuti tradisi tersebut akan mendapat sanksi sosial, sehingga sebagai terpaksa mengikuti tradisi yang turun-temurun itu. Bagi suku Mursi, adanya jejak lip plate pada bibir seorang perempuan, menandakan bahwa ia layak untuk dinikahi. Untuk diketahui, tradisi ini dilakukan sebelum 6 hingga 12 bulan si gadis itu baru dapat menikah.
“Sungguh tradisi yang unik dan mengerikan,” kata seseorang yang pertama kali melihatnya. [*] DPT