Ternyata persaingan di bidang industri perangkat telekomunikasi tak hanya terjadi dengan bermunculannya berbagai perangkat ponsel baru yang berteknologi canggih saja. Tapi juga persaingan tersebut menyulut percikan api emosi antara kedua belah pihak antara pihak Apple dan Nokia, yang sama-sama telah merasa hak paten standar pembuatan ponselnya telah dijiplak oleh si kompetitor.
Sebelumnya pihak Nokia sendiri telah lebih dahulu mengajukan gugatan kepada pihak Apple, dimana dalam gugatannya menyebutkan bahwa pihak Apple telah melanggar 10 poin hak paten dasar pembuatan ponsel yang dimiliki Nokia. Gugatan ini sendiri telah dilakukan Nokia pada bulan Oktober lalu.
Menanggapi gugatan tersebut, kini Apple balas menggugat pihak Nokia dan menuduh produsen ponsel terbesar di Finlandia tersebut telah menyalin beberapa ide teknologi yang dimiliki oleh iPhone besutan Apple. Bahkan tidak hanya sedikit, tepatnya ada 13 poin yang telah dilanggar oleh pihak Nokia.
“Perusahaan lain harus bersaing dengan kami dengan cara menciptakan teknologi mereka sendiri, bukan hanya dengan mencuri ide-ide kami,” kata penasehat umum Apple, Bruce Sewell mencoba menjelaskan.
Lalu apa tanggapan Nokia terhadap gugatan balik dari pihak Apple ini?
“Kami sadar bahwa Apple telah memberikan tanggapannya terhadap Nokia Delaware Suit, yang jatuh tempo pada tanggal 14 Desember ini. Kami akan mempelajari kembali rincian dari klaim dan merespon pada waktunya.” salah satu perwakilan dari pihak Nokia mencoba menanggapi gugatan Apple.
Gugatan yang pernah pihak Nokia ajukan sendiri adalah mengenai pelanggaran hak paten pada ponsel keluaran Apple yang berjalan pada jaringan GSM, 3G dan jaringan Wi-Fi, yang mana seharusnya pihak lain meminta izin terlebih dahulu untuk menggunakannya.
Dalam gugatan balik pihak Apple justru menyangkal klaim pelanggaran hak cipta yang Nokia ajukan. Bahkan lebih dari itu, kini justru pihak Apple yang menuduh pihak Nokia yang menjiplak beberapa ide intelektual teknologi Apple pada perangkat ponsel terbarunya, karena pihak Nokia takut kehilangan pangsa pasar.
Wah, tambah runyam juga ya persaingan dan perdebatan antara kedua kubut ini, semoga saja cepat terselesaikan dan justru ini mendorong keduanya untuk lebih sportif dalam memproduksi handset generasi selanjutnya.