Tiga eksekutif Google dinyatakan bersalah setelah video bocah cacat muncul di situsnya. Kasus itu baru pertama kali dan memunculkan kekhawatiran kebebasan web.
Pengacara Google yang berbasis di California berargumentasi bahwa regulasi tidak akan mungkin mengejar ribuan jam jejak video yang diunggah setiap harinya ke dalam situs seperti YouTube.
Pengadilan berpusat pada posting di Google Videos, menyangkut seorang remaja yang menderita sindrom cacat mental dan diganggu oleh empat bocah lainnya di sekolah Turin.
Rekaman itu diunggah pada bulan September 2006 di mana menjadi bagian paling banyak dilihat dan bertengger di sana selama dua bulan sebelum kemudian dipindahkan.
Jaksa penuntut di Milan membawa kasus tersebut setelah dikontak oleh badan amal Viva Down dan berargumen bahwa bocah tersebut telah dilanggar haknya dan Google harusnya memindahkan rekaman itu secepat mungkin dari yang seharusnya.
Di dalam rekaman tersebut terlihat bocah cacat itu ketakutan, ketika dia dipukul dan ditendang sebelum salah seorang bocah lainnya menyerangnya kemudian menghina.
Tiga eksekutif dituntut oleh hakim Oscar Magi termasuk David Carl Drummond, pendiri Google Italia dan saat ini menjadi wakil presiden, George De Los Reyes, seorang pensiunan eksekutif keuangan dan direktur privasi Peter Fleischer.
Ketiga orang tersebut dinyatakan bersalah melanggar privasi dan diberikan enam bulan penangguhan. Eksekutif keempat adalah Arvind Desikan, seorang eksekutif Google dibersihkan namanya.
Sebuah klaim kompensasi dari Viva Down ditolak karena eksekutif itu dinyatakan tidak bersalah.
Pada pertemuan sebelumnya, keluarga korban meminta klaim untuk kerugian yang timbul.
Kejadian kontroversial itu terjadi sebelum Google membeli YouTube pada tahun 2006 dan keempat eksekuti tersebut menolak telah melakukan kesalahan. Sedangkan keempat bocah pengganggu berhasil diidentifikasi dan kemudian dinyatakan bersalah di pengadilan anak.