Google telah memperluas layanan emailnya dengan mengubahnya menjadi jaringan sosial. Dengan cara itu Google dalam waktu singkat bisa menggapai 150 juta user dan mengancam Facebook.
Google Buzz diumumkan dalam acara yang digelar di kantor pusat perusahaan itu di Mountain View California. Yang menarik dari produk baru itu adalah mengusung unsur-unsur Facebook, MySpace dan Twitter dan menciptakan apa yang oleh eksekutif senior disebut sebagai ‘poster bayi’ perusahaan itu di masa depan.
Buzz yang berdasarkan layanan web email Gmail itu memungkinkan pengguna untuk berbagi informasi, foto, video dan pesan satu sama lain. Selain itu juga bisa melihat apa yang terjadi di sekitarnya melalui ponsel.
Meskipun fitur seperti itu sudah ada dalam berbagai situs jaringan sosial, namun Google mengatakan masuk ke wilayah itu sangat penting bagi masa depannya.
"Kami meluncurkan layanan hari ini karena kami baru saja mulai," kata Bradley Horowitz, Vice President pemasaran produk Google. "Ada begitu banyak kesempatan, kami dapat menghubungkan dalam begitu banyak cara ke bagian lain dari Google dan bagian-bagian lain dari internet."
Daripada memaksa pengguna untuk mencari teman-teman mereka secara online, Buzz menggunakan informasi dari akun email yang sudah ada. Layanan itu secara otomatis menampilkan pembaruan update dari anggotanya, meskipun hal itu juga memungkinkan seseorang terungkap informasi pribadinya.
Google berharap dapat meyakinkan pengguna Gmail, yang telah mencapai lebih dari 150 juta di seluruh dunia untuk mulai menggunakan Buzz. Hal itu bisa secara otomatis melewati MySpace dan menempati posisi kedua di dunia jaringan sosial terbesar.
Facebook, yang merayakan ulang tahun keenam pekan lalu, kini memiliki lebih dari 400 juta pengguna di seluruh dunia dan telah menjadi situs pilihan bagi banyak orang. Sementara layanan pesan sosial Twitter tetap menjadi salah satu pemula internet yang memiliki perkembangan paling pesat.
Untuk memerangi gelombang itu, Google telah menggulirkan sejumlah fitur baru di mesin pencari utamanya. Layanan itu menggabungkan fitur-fitur baru seperti foto dari teman-teman dan pesan real-time dari berbagai situs.
Tapi usaha-usaha perusahaan itu sebelumnya untuk memanfaatkan kegiatan sosial di web belum terbukti sukses. Orkut, situs jaringan sosial yang diluncurkan pada 2004, memiliki sejumlah besar pengguna di negara-negara seperti Brazil, tetapi telah gagal membuat terobosan di tempat lain.
Sementara itu Google Wave, sebuah produk yang muncul lebih dulu tahun lalu yang menggabungkan email, instant messaging dan jaringan sosial masih dalam pengujian.
Co-founder Sergey Brin mengatakan eksperimen sosial perusahaan itu sebelumnya sudah sukses. Tapi Buzz akan lebih dari sekadar ngobrol dengan teman atau bermain game.
"Saya berpikir layanan sosial di internet telah mengalami beberapa revolusi dan ekspansi yang signifikan dari waktu ke waktu," katanya. "Akan selalu ada pesaing, dan akan terus ada. Tapi saya harap tren ini akan berlanjut, dan kami akan membuat kontribusi kami."
Lalu apakah jalan Buzz akan lancar? Sejak pertama diluncurkan privacy Buzz sudah dipermasalahkan karena integrasinya dengan Gmail. "Layanan Buzz itu sendiri memiliki banyak fitur bagus, dalam banyak hal itu seperti FriendFeed yang terintegrasi ke Gmail," kata Vice President Interpret Michael Gartenberg.
"Masalahnya adalah bahwa Google membuat sangat mudah bagi pengguna untuk memilih masuk ke layanan tanpa membiarkan mereka tahu persis apa yang mereka hadapi. Dan yang lebih sulit adalah bahwa beberapa pengaturan kunci Buzz tidak di Gmail, tapi terkait dengan profil Google. "
Gartenberg mencatat bahwa kiriman email yang bisa terekspos menjadi perhatian bagi banyak orang. "Menunjukkan lokasi secara rinci berbasis layanan selular tidak hanya memperlihatkan kepada teman-teman, tapi pada semua orang. Ada beberapa masalah mengenai privasi dan pengaturan default perlu diubah," kata Gartenberg.
Integrasi yang ketat ke Gmail memang berarti Google akan mendapatkan banyak pengguna sejak awal. Tapi pada saat yang sama banyak dari pengguna mungkin tidak menyadari mengapa mereka mendaftar