Nyeri Haid, Hilangkan Dengan Balon Panas

Siklus haid atau menstruasi setiap bulan kerap membuat wanita menderita. Rasa sakit serta perdarahan yang banyak bisa menganggu aktivitas sehari-hari. Studi menemukan, gangguan menstruasi dirasakan satu dari lima orang wanita.
Sementara perdarahan berat atau menorrhagia selama menstruasi diperkirakan terjadi pada satu dari 20 wanita berusia 30 hingga 49 tahun. Bagaimana mengatasinya?
Untuk kasus ringan, pemberian obat-obatan penghilang rasa sakit atau obat untuk mengurangi perdarahan bisa diandalkan. Resep paling umum adalah pemberian asam tranexamic dan asam mefenamat. Pil KB juga banyak digunakan untuk mengurangi perdarahan.
Sedangkan kasus berat seperti menorrhagia bisa mengandalkan metode pengobatan terbaru yang tengah dikembangkan, yaitu terapi balon panas. Dalam penelitian awal, terapi ini memiliki tingkat keberhasilan hingga 90 persen mengatasi menorrhagia.
Dengan anestesi lokal, terapi tersebut memakan waktu beberapa menit untuk menempatkan balon ke dalam rahim melalui leher rahim. Di dalam rahim balon akan mengembang lalu dipanaskan untuk menghancurkan endometrium, lapisan jaringan rahim yang meluruh setiap bulan sebagai respons terhadap perubahan hormon.
Terapi terbaru ini mampu menggantikan metode sebelumnya, histerektomi atau mengangkat rahim sebagian atau secara keseluruhan. Namun, histerektomi dapat menimbulkan inkontinensia melalui kerusakan saraf panggul atau struktur pendukung panggul.
Dr Ahmed Ismail, konsultan ginekolog dan dokter kandungan di Queens Klinik, Harley Street, mengatakan, terapi balon merupakan perawatan yang sangat baik dan efektif mengatasi menorrhagia. Studi terbaru melaporkan, 12 bulan setelah terapi, 73 persen dari pasien mengalami perdarahan normal.
Untuk mengurangi gangguan selama masa menstruasi, wanita dianjurkan untuk mengganti diet beras putih menjadi beras merah. Beras merah mengandung senyawa protein yang melindungi hati dari protein yang merusak. Namun khasiatnya hilang saat beras diputihkan.
sumber: Pipiet Tri Noorastuti, Anda Nurlaila, vivanews.com