Bocoran Rahasia Di Balik Suksesnya Raja Teh Dari Inggris


Pada Kamis lalu, Jakarta disinggahi tamu penting, yakni raja teh dari Inggris, Stephen H.B. Twining. Ia adalah generasi ke-sepuluh dari keluarga Twinings asal Inggris, yang terkenal dengan bisnis teh terkemuka dunia dan telah berdiri lebih dari 300 tahun.

"Saya datang ke Jakarta untuk berbagi ilmu, keahlian, dan seni membuat secangkir teh Twinings yang sempurna," ujarnya dalam siaran pers.

Twinings dikenal sebagai perusahaan yang mempopulerkan tradisi minum teh di Inggris yakni pada 1706, saat Thomas Twining mendobrak tradisi minum bir masyarakat Inggris dan mulai menjual teh dari sebuah kedai yang baru dibelinya di London.

Kini, Twinings merupakan merek minuman teh terkemuka di dunia. Menurut Euromonitor, Twinings menempati peringkat kedua dunia dengan menguasai pangsa 4,2 persen pasar teh dunia.

Produk besutan Twinings kini dijual di 115 negara, tak terkecuali di Indonesia. Perusahaan ini telah menciptakan lebih dari 200 varian teh, termasuk dua varian yang populer, yaitu English Breakfast Tea dan Earl Grey Tea. Kini berbagai pilihan citarasa teh ditawarkan sesuai selera, perasaan (mood) ataupun sesuai acara yang diselenggarakan.
Uniknya, meski jadi raja teh dunia, Twinings tidak pernah memiliki perkebunan teh sendiri. Twinings bekerja sama dan sangat dekat dengan para produsen teh-nya yang tersebar di Kenya, India, Sri Lanka, Indonesia, Jepang, China dan Vietnam.

“Kami hanya membeli teh dari pemilik perkebunan yang memenuhi kriteria etika yang telah ditetapkan,” ujar Stephen.

Twinings memang salah satu anggota yang membentuk Ethical Sourcing Partnership. Ini sebuah organisasi yang beranggotakan para perusahaan teh besar yang memantau masalah etika dan kondisi sosial dari perkebunan teh yang menjadi produsen mereka.

Twinings juga dikenal mempopulerkan tradisi minum teh kepada kalangan aristrokrat dan elit politik Inggris. “Kami tidak sekedar menawarkan ragam rasa teh bagi konsumen, namun juga memberikan perhatian mulai dari bagaimana teh disiapkan dan bagaimana selera teh dapat berbeda bagi setiap orang," kata Stephen.

Citra kontemporer yang melekat pada Inggris serta keunikan dalam hal rasa, aroma, dan warna dikembangkan oleh Twinings pada setiap momen penting dalam kehidupan konsumennya sehari-hari.
"Inilah rahasia sukses kami sehingga berhasil bertahan selama lebih dari 300 tahun,” tutur Stephen berbagi tips.

Seiring dengan perkembangan gaya hidup dan kesadaran masyarakat akan manfaat teh bagi kesehatan, permintaan teh di pasar internasional juga mengalami peningkatan; yakni untuk teh hitam standar meningkat 40%, teh hijau (23%), teh herbal/buah (17%), teh hitam spesial (16%), teh instan (1%) dan teh lainnya (3%).
eberapa pun tingginya kualitas daun teh yang Anda miliki, belum tentu rasanya akan senikmat kualitasnya jika penyajiannya salah. Setidaknya, inilah yang disampaikan seorang bos sebuah perusahaan teh raksasa di dunia, Stephen HB Twining.
Teh Twining dikenal kualitasnya. Bahkan, sejak 1837, Ratu Victoria menetapkan Twinings sebagai pemasok teh resmi bagi rumah tangga Kerajaan Inggris.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyajikan teh:
1. Sebaiknya Anda mengalokasikan satu teko yang khusus digunakan untuk menyeduh teh. Soal bahan material teko, Stephen mengatakan, bisa terbuat dari porselen, baja antikarat, atau lainnya.
2. Pastikan tidak ada noda pada bagian dalam teko. Noda pada sisi dalam teko dapat memengaruhi rasa teh. Begitu menemukan ada noda, Anda harus segera membersihkannya dengan cara merendam teko dengan air panas, dan mendiamkannya selama tiga-empat jam. Jangan sekali-kali menggunakan sabun untuk membersihkan sisi dalam teko.
Lantas, bagaimana jika bagian dalam teko berkarat? "Segera ganti teko tersebut," ujar Stephen.
3. Kualitas air turut memengaruhi kualitas teh. Sebaiknya Anda mendidihkan air yang berasal dari keran. Alasannya, air dari keran memiliki kandungan oksigen lebih banyak sehingga dapat membantu mengeluarkan rasa teh.
4. Hangatkan teko sebelum Anda menuangkan air panas yang baru saja dididihkan. Permukaan teko yang dingin dapat mengurangi suhu air panas yang baru saja Anda tuangkan. Padahal, guna memeroleh hasil maksimal, teh harus dicelupkan di air bersuhu 100 derajat Celcius. Namun, khusus untukgreen tea atau teh hijau, suhu air yang ideal adalah 95 derajat Celcius.
"Pada intinya, kita harus bersabar dalam membuat teh. Adalah suatu kesalahan jika kita melakukannya dengan terburu-buru," kata Stephen.
5. Usai menggunakan teko, Anda harus segera mencucinya tanpa sabun. Segera keringkan dan simpan teko tersebut di tempat yang aman. Sementara itu, teh harus disimpan di tempat yang kedap udara. Menurut Stephen, teh bersifat hidroskopik atau menyerap aroma benda-benda di sekitarnya.
6. Jangan pernah memanaskan teh yang sudah dingin. Sebagus apa pun kualitas teh tersebut, dipastikan rasanya akan jauh berkurang. (fn/vs/km) www.suaramedia.com